“Persahabatan sangat
diperlukan dalam hidup, karena tanpa sahabat hidup terasa hambar, walaupun kita
memiliki kekayaan dan kemasyhuran” -- Aristotle
Jika ada hal yang membuat pendakian
puncak kedua Tim TAJSEM di Gunung Ciremai menjadi istimewa, maka tentu salah
satunya adalah kebersamaan dengan tim PA Raksa Buana dan Sispala Prima dalam
ekspedisi ini. Sejak awal pendakian kedua ini memang direncanakan untuk
mendapatkan dukungan eksternal yang lebih banyak, khususnya dari organisasi
pecinta alam yang selama ini telah banyak bekerjasama dengan MPA Mahameru.
Harapannya tentu saja adalah memperkuat tali silaturahmi, membangun kerjasama
yang berkelanjutan, serta promosi program TAJSEM 2016 dan sirkuit pendakian
triarga (Ciremai, Slamet, Semeru) secara lebih luas.
Bak gayung bersambut, ternyata
kawan-kawan yang dihubungi untuk pendakian bersama ini tidak kalah antusiasnya.
PA Raksa Buana yang akhirnya berperan sebagai tuan rumah memberikan sambutan
yang hangat semua komponen terlibat baik guru pembina, siswa, maupun alumni,
dengan rombongan yang cukup besar. Sambutan yang tidak pernah terbayangkan
sebelumnya oleh kami para tamu, MPA Mahameru dan Sispala Prima dari OKU Timur,
Provinsi Sumatera Selatan. Namun keseruan dalam kebersamaan di Gunung
Ciremai belumlah berakhir sampai disitu.
Pendakian Ciremai barulah dimulai
namun ujian sudah harus dihadapi, medan landai dari base camp menuju pos 1
cukup jauh tanpa ada pos bayangan. Muncul rasa jemu di perjalanan yang lama-kelamaan
membuat mental pendaki tertekan, dampaknya tentu saja stamina ikut terkuras.
Pada akhirnya setelah melawan kejemuan rombongan sampai juga di pos 1,
cigowong, tapi dalam kondisi lelah mental dan fisik. Dalam situasi ini seorang
pendaki butuh suntikan semangat baru, sesuatu yang berbau kejutan menyenangkan
misalnya.
Cigowong adalah kawasan hutan yang
berada di kaki Gunungapi Ciremai yang difungsikan sebagai pos 1 Pendakian
Ciremai. Tempatnya lapang dan relatif datar. Namun daya tarik utamanya
sebenarnya adalah keberadaan mataair cukup besar yang bisa dimanfaatkan untuk refill botol para pendaki. Semua tentu
sudah paham, selepas ini jalur pendakian akan semakin liar tanpa ada sumber air
lagi. Jadi di sinilah dan di waktu inilah recovery
tenaga dan moral pendaki harus dilakukan.
Setelah istirahat agak lama dan
sholat berjamaah, entah siapa yang memulai tiba-tiba matras dibentangkan. Lalu
di atas matras bungkusan nasi dan ketupat dihidangkan, ada lauk, ada sayur
kering, ada pula garam untuk menambah cita rasa. Ternyata sang tuan rumah
menyiapkan pesta kecil pembangkit semangat pendakian. Tentu saja bagi kami ini
kejutan baik. Kebetulan perut sedang lapar, semangat juga sedang menurun, acara
makan bersama mencairkan kembali suasana yang sempat beku oleh rasa jemu dalam
perjalanan tadi.
Acara makan bersama di hutan
cigowong dalam pendakian TAJSEM di Gunung Ciremai ini bukan hanya sekedar acara
makan-makan, tapi lebih dari itu, ada nuansa kebersamaan, jalinan persahabatan
yang tulus dan menyenangkan, dan semuanya membaur dari manapun asal
kelompoknya. Acara menyenangkan yang membangkitkan kembali semangat pendakian,
dan juga semangat kebersamaan dalam kegiatan lain di masa mendatang. Semoga...
0 komentar:
Posting Komentar