Selasa, 19 Juli 2016

KIBARKAN BENDERA DI PUNCAK CIREMAI, TIM TAJSEM 2016 SELESAIKAN TARGET KEDUA DARI RANGKAIAN EKSPEDISI TRIARGA



Hari minggu 17 Juli 2016 tepat pukul 07.00 WIB Tim MPA Mahameru yang tergabung dalam Ekspedisi TAJSEM 2016 berhasil mengibarkan bendera di Puncak Gunung Ciremai Jawa Barat. Keberhasilan ini menandai terselesaikannya target kedua dari rangkaian pendakian triarga setelah sebelumnya tim berhasil mencapai Puncak Gunung Slamet Jawa Tengah pada tanggal 16 Mei 2016 (baca di sini). Keberhasilan ini kian terasa istimewa karena diraih sepuluh hari pasca perayaan ulang tahun MPA Mahameru ke 11. Ke depan tim akan menyelesaikan target terakhir di Puncak Semeru, Jawa Timur.
Empat orang summiter berhasil menyelesaikan misi di Gunung Ciremai, mereka adalah Maulana Azkaa, Aprilia Purwaningsih, Latifah Diah, dan Dheni Rizqiyanto, dengan dukungan penuh dari dua orang anggota suporting team lapangan yaitu Dimas Aditya dan Anwar Suyudi. Ekspedisi di Gunung Ciremai ini semakin semarak dengan bergabungnya beberapa anggota senior MPA Mahameru untuk memberikan dukungan langsung di lapangan. Mereka datang dari Yogyakarta, Banjar Jawa Barat, Batang Jawa Tengah, Lombok Timur NTB, dan OKU Timur Sumatera Selatan. Sebagian anggota senior juga membawa serta sispala yang menjalin kerjasama dengan MPA Mahameru.
Upaya untuk meraih Puncak Ciremai diawali dari pemberangkatan gelombang pertama tim ekspedisi dari Yogyakarta pada tanggal 14 Juli 2016 yang bertugas untuk mengurus perijinan penelitian di Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Gelombang kedua menyusul satu hari kemudian dengan mengangkut logistik pendakian. Selanjutnya seluruh anggota tim bersama-sama memulai pendakian pada tanggal 16 Juli 2016 pukul 09.30 WIB. Walaupun sempat terkendala oleh cuaca yang sering berubah, pada akhirnya tim berhasil summit tanggal 17 Juli 2016 pukul 07.00 WIB.

Selama kegiatan ekspedisi ini banyak sekali yang telah diperoleh tim dari lapangan antara lain data pengukuran geomorfologis dan meteorologis lereng tenggara Gunung Ciremai, kondisi flora-fauna, serta sosial budaya masyarakat setempat khususnya di Dusun Palutungan yang sekaligus sebagai base camp dari pendakian ini. “Hasil ekspedisi kedua TAJSEM kali ini benar-benar menemukan suatu pembuktian tentang peran perbedaan iklim terhadap pembentukan karakter suatu gunung, saat ini memang terlihat perbedaan antara karakter di Gunung Slamet di Jawa Tengah dan Gunung Ciremai di Provinsi Jawa Barat berdasarkan pengaruh iklim.Iklim tersebutlah yang ikut berperan aktif dalam proses geomorfologi gunung-gunung tersebut. Namun selain perbedaan iklim, faktor budaya asli daerah yang berbeda juga menjadi faktor utama di aspek sosial. Perbedaan lingkungan fisik atau karakter gunung akan mempengaruhi perilaku, kepercayaan, dan kearifan lokal masyarakatnya. Itulah yang selama ini dari tim TAJSEM percaya bahwa eksedisi ini bisa mewaikili tiga budaya dari beberapa suku di Pulau Jawa yaitu Jawa, Sunda, dan Tengger. Selain pada sektor ilmiah ekspedisi kedua ini begitu berkesan karena hadirnya para senior dan sispala-sispala mitra Mpa Mahameru yang tentunya bisa menguatkan inernal dan menambah kualitas hasil di lapangan”. Ucap Maulana Azkaa, ketua tim Summiter.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2014 TAJSEM 2016 | Designed With By Blogger Templates | Distributed By Gooyaabi Templates
Scroll To Top