Metode yang digunakan dalam scientific expedition ini adalah metode penelitian deskriptif-eksploratif dengan survei biogeomorfologi dan kearifan lokal masyarakat dalam pengelolaan lingkungan dan kebencanaan. Terkait dengan karakteristik obyeknya penelitian ini merupakan penelitian survei, terkait dengan populasinya penelitian ini merupakan penelitian sampling, dan terkait dengan analisisnya penelitian ini menggunakan analisis kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan geografi yaitu pendekatan kompleks wilayah.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
wilayah Vulkan Ciremai, Vulkan Slamet, dan Vulkan Semeru, mencakup bentanglahan
fisik dan elemen sosial masyarkat. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik
purposif sampling. Untuk aspek fisik, pengambilan sampel dilakukan pada semua
satuan bentuklahan vulkanik yang terdapat pada wilayah yang diteliti didukung
sistematik sampling untuk mengamati vegetasi. Untuk aspek sosial masyarakat
sampel dipilih pada key person yaitu
tokoh masyarakat dan anggota masyarakat lansia. Variabel dalam penelitian ini
terdiri dari variabel biogeomorfologi dan variabel kearifan lokal masyarakat.
Variabel biogeomorfologi dibagi menjadi varibel geomorfologi dan biogeografi
yang selengkapnya ditunjukkan oleh bagan berikut:
Pengumpulan data dilakukan dengan
cara observasi lapangan, interpretasi citra penginderaan jauh, wawancara, studi
pustaka, dan dokumentasi. Observasi lapangan dilakukan untuk memperoleh data
primer mengenai kondisi geomorfologis dan biogeografis daerah penelitian.
Instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi, yallon, klinometer, GPS,
hygrometer, anemometer, altimeter, dan termometer. Wawancara dilakukan untuk
memperoleh data kearifan lokal masyarakat dengan menggunakan instrumen pedoman
wawancara, recorder, dan kamera digital. Studi pustaka dilakukan untuk
memperoleh data sekunder dari buku teks dan penelitian terdahulu untuk
mendukung data primer yang diperoleh dari lapangan. Sementara dokumentasi
dilakukan untuk mendapatkan data dari berbagai sumber yang relevan dengan
penelitian seperti Peta Rupabumi Indonesia, Peta Geologi, data hujan, dan
sebagainya. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif.
Untuk mengentahui kondisi biogeomorfologi digunakan analisis deskriptif dengan
mengkorelasikan kondisi geomorfologi dengan biogeografi. Tabel berikut merangkum
desain penelitian yang akan dilakukan:
Penelitian ini dilaksanakan dalam
tiga tahap yaitu tahap pra lapangan, tahap lapangan, dan tahap pasca lapangan.
Pada tahap pra lapangan dilakukan penentuan lokasi sampling, penelusuran
pustaka, pembuatan instrumen, penyiapan alat dan bahan penelitian. Pada tahap
lapangan dilakukan pengukuran lapangan dan wawancara. Pada tahap pasca lapangan
dilakukan kegiatan merapikan data, analisis data, menyusun laporan penelitian,
dan menyusun luaran utama yang diharapkan dari penelitian ini yaitu buku teks
mengenai biogeomorfologi Vulkan Ciremai, Slamet, dan Semeru.
0 komentar:
Posting Komentar