Jumat, 06 Mei 2016

The Concepts - TAJSEM 2016


Hingga pertengahan dekade 2010-2020 kegiatan kepecintaalaman di Indonesia semakin maju dan diminati oleh banyak masyarakat. Dengan dukungan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin baik, kegiatan kepecintaalaman (salah satu yang paling populer adalah pendakian gunung) tidak hanya semata-mata kegiatan penjelajahan sebagai bentuk kegiatan minat khusus oleh komunitas tertentu saja, tetapi memberikan informasi yang lebih luas yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Berbagai bentuk informasi yang senantiasa ditunggu diantaranya catatan perjalanan penjelajahan, informasi mengenai daerah yang dijelajahi, serba-serbi tentang pelaksanaan penjelajahan, hingga berbagai analisis mendalam mengenai fenomena yang dijumpai di lapagan.
MPA Mahameru merupakan komunitas mahasiswa pecinta alam yang berada di lingkungan kampus Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta. MPA Mahameru dibentuk pada tanggal 7 Juli 2005. Nama MPA (mahasiswa pecinta alam) MAHAMERU adalah akronim dari kata mahasiswa mersudhi buwana, yang dimaknai sebagai komunitas mahasiswa yang peduli terhadap bumi/alam. Perkembangan MPA Mahameru selama 11 tahun ini banyak diwarnai dengan nuansa konservasi dan akademik. Penekanan aspek konservasi dalam komunitas mahameru mulai dicetuskan sejak tahun 2008 sebagai perwujudan secara nyata dari cita-cita mahameru sebagai mahasiswa yang peduli terhadap bumi. Adapun penekanan aspek akademik turut mewarnai perkembangan mahameru sejak tahun 2011 dengan dilandasi kesadaran bahwa MPA Mahameru merupakan komunitas kepecintaalaman yang berbasis di kampus dengan anggotanya adalah para mahasiswa yang sehari-hari bersentuhan dengan dunia akademik.
Dengan memadukan antara aspek ekspedisi (sebagai kegiatan pokok dan mendasar dalam komunitas kepecintaalaman), dengan aspek konservasi dan akademik (yang turut mewarnai atmosfer kepecintaalaman di MPA Mahameru, maka dicetuskanlah kegiatan TAJSEM 2016. Kegiatan ini merupakan kegiatan ekspedisi ke beberapa gunung, yang dilaksanakan secara terpadu dengan studi ilmiah tematik mengenai gunung-gunung tersebut, sehingga dapat menghasilkan informasi yang dapat dimanfaatkan sebagai rujukan akademik maupun masukan dalam perencanaan konservasi. Kegiatan semacam ini pada dasarnya telah berkembang sangat pesat di Indonesia, baik oleh komunitas kepecintaalaman yang sejenis maupun dari kalangan profesional.

Selayang Pandang Tentang TAJSEM 2016
TAJSEM 2016 merupakan singkatan dari Triarga Jawadwipa Scientific Expedition MPA Mahameru UNY. TAJSEM merupakan program kegiatan dari divisi gunung hutan dan divisi akademik MPA Mahameru pada tahun 2016 yang bertujuan untuk melakukan pendakian ke tiga puncak gunung di Pulau Jawa sekaligus melakukan eksplorasi aspek abiotik, biotik, dan cultural pada ketiga gunung tersebut. TAJSEM didesain sebagai salah satu kegiatan yang mengarah pada pencapaian prestasi. TAJSEM juga merupakan bentuk upaya MPA Mahameru dalam menjawab tantangan sebagai organisasi pecinta alam yang berbasis mahasiswa, dimana dalam hal ini mahasiswa merupakan bagian dari dunia akademik sehingga diharapkan dapat menghasilkan produk bernilai akademik dari kegiatan penjelajahan yang banyak dilaksanakan.
TAJSEM diharapkan dapat berperan dalam mengembangkan kemampuan anggota baik kemampuan dasar kepecintaalaman maupun kemampuan dalam bidang akademik. Dalam kegiatan akademik khususnya, diharapkan kegiatan ini dapat bermanfaat dalam mendukung perolehan ilmu dari kegiatan pembelajaran di kelas, dengan belajar secara kontekstual melalui aktivitas outdoor. Melalui TAJSEM, MPA Mahameru juga dapat menjalankan fungsi sebagai wadah belajar bagi anggotanya. Sebagaimana yang diharapkan, MPA Mahameru bukan sekedar perkumpulan atau wadah kegiatan saja, tetapi juga tempat untuk belajar bagi anggotanya untuk mengasah dan meningkatkan kecakapan hidup. TAJSEM memfasilitasi anggota untuk mengasah dan mengembangkan berbagai kemampuan khususnya kemampuan akademik.
TAJSEM bertujuan untuk melaksanakan kegiatan ekspedisi ke tiga puncak tertinggi di tiga wilayah Pulau Jawa yaitu Ciremai 3078 mdpal (Jawa Barat), Slamet 3428 mdpal (Jawa Tengah), Semeru 3676 mdpal (Jawa Timur). Informasi mengenai wilayah yang akan dikaji selengkapnya dapat dibaca pada artikel: TAJSEM 2016, The Targets. Ekspedisi ini disertai dengan implementasi keilmuan dari latar belakang anggota sebagai mahasiswa fakultas ilmu sosial antara lain geografi, sosiologi, sejarah, dsb, sehingga selain sebagai kegiatan ekspedisi murni juga diharapkan dapat berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Hasil ekspedisi diharapkan dapat memberikan informasi mengenai ketiga gunung tersebut dari sudut pandang keilmuan anggota.
Target yang ingin dicapai dari pelaksanaan TAJSEM 2016 adalah melaksanakan ekspedisi ke tiga puncak Pulau Jawa dan menghasilkan luaran berupa: (1) deskripsi mengenai kondisi fisik dan sosial di wilayah Gunung Ciremai, Slamet, dan Semeru, (2) menghasilkan referensi mengenai daerah yang dikaji, hal ini terinspirasi oleh tulisan-tulisan terdahulu dari Junghuhn, Verstappen, Van Steenis, dan para ahli lainnya mengenai kondisi lingkungan fisik, biotik, dan sosial dari gunung-gunung di indonesia, (3) menghasilkan film ekspedisi ilmiah, dengan tampilan yang menarik, informatif, dan mudah diikuti, yang terinspirasi dari national geographic, ekspedisi cincin api kompas, dan sejenisnya, (4) menghasilkan dokumentasi catatan perjalanan.

Pelaksanaan kegiatan TAJSEM 2016 ini dilandasi pengalaman dari kegiatan ekspedisi terdahulu yang dilaksanakan oleh tim MPA Mahameru sejak tahun 2005 baik ke Gunung Ciremai, Gunung Slamet, dan Gunung Semeru, maupun gunung lain yang menghasilkan catatan perjalanan dan catatan ilmiah. Kegiatan ekspedisi terdahulu menunjukkan rekam jejak MPA Mahameru sebelum pelaksanaan TAJSEM 2016 yang diharapkan dapat memperkuat pelaksanaan ekspedisi ini. Deskripsi singkat pelaksanaan masing-masing ekspedisi terdahulu adalah sebagai berikut:



  1.     Tahun 2005, pendakian ke Gunung Ciremai melalui Jalur Palutungan (naik) ke Linggarjati (turun). Dengan hasil: summit dan laporan perjalanan dalam buletin Juvenille
  2.      Tahun 2006, pendakian ke Gunung Ciremai melalui Jalur Linggarjati. Hasil: tidak summit dan laporan perjalanan
  3.    Tahun 2007, pendakian ke Gunung Slamet melalui Jalur Bambangan. Hasil: summit dan catatan perjalanan dalam buletin Juvenille
  4.    Tahun 2008, pendakian ke Gunung Semeru. Hasil: summit dan catatan perjalanan dalam buletin Mahameru Post
  5.      Tahun 2010, pendakian ke Gunung Semeru. Hasil: summit dan laporan perjalanan
  6.      Tahun 2012, pendakian ke Gunung Welirang. Hasil summit dan catatan perjalanan ilmiah
  7.      Tahun 2012, pendakian ke Gunung Slamet. Hasil summit dan catatan perjalanan ilmiah

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2014 TAJSEM 2016 | Designed With By Blogger Templates | Distributed By Gooyaabi Templates
Scroll To Top